Sebuah cerpen by yahya Moo
Utk segala umur
PORTALS IN THE WORD
Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariikalah,
lahul mulku walahul hamdu yuhyiii wayumiitu wahuwa 'alaa kulli syai'in qadiir.
Laa ilaaha illallaahu wahdah, anjaza wa'dahu manashara 'abdahu wa hazamal
ahzaaba wahdah.
Pak Mustafa tertarik masuk ke dlm bangunan Ka’bah
menembus pintu/dinding secara tdk biasa. Pengamanan yg sangat ketat, kain Kiswa
pd ke 4 sisinya. serta pintu bangunan yg tertutup/terkunci selama 24 jam. Namun
semua itu tdk menjadi hambatan yg berarti baginya. Di dlm ruangan Kabbah dgn
leluasa mengamati semua benda-2 yg ada d dlm. Namun Pak Mustafa tetap
konsentrasi menanti-nanti apa gerangan yg akan terjd selanjutnya. Tdk mau kesempatan
emas itu terlewatkan utk yg ke2x nya. Tangan kanannya tetap berpegangan kuat pd
pemandu yg berada d sampingnya. Masih segar dlm ingatannya ketika berada di
Baitul Magdis. dia tertinggal sendirian berpijak pd batu Doom of the Rokc disebabkan
karena jemari tangannya yg terlepas. Kesalahan yg sangat patal itu tdk akan
diulanginya lagi, dia tak mau berdiri kaku seorang diri di dlm bangunan kubus yg
berwarna hitam tanpa bisa menyaksikan peristiwa-2 yg akan terjadi selanjutnya.
Kedua matanya senantiasa menengadah ke atas menunggu keajaiban yg akan
menyingkap tabir di atas langit Mekkah/Ka’bah.
Beberapa saat kemudian sebuah kendaraan cahaya datang
menghampiri mereka berdua. Dengan sigap Pak Mustafa segera melingkarkan tangannya sgt kuat. Ujung
jari-jemari tangan kiri-kananya dipertemukan saling terpaut satu-sama lain.
Sebelumnya, kendaraan cahaya meminta restu, apakah Pak Mustafa layak utk diikut
sertakan ataw harus tertinggal sendirian di dlm bangunan itu. Sebuah anggukan
yg mengisyaratkan “ya” membuat
dirinya merasa sbgai orang paling beruntung di dunia ini. Tubuh Pak Mustafa
melayang ringan & sgt cepat naik ke atas melewati segalanya. Atmosfir Bumi,
ruang hampa, serta t4 benda-2 yg berada di kolong langit dilalui hanya dlm
hitungan menit saja. Sebagai tamu istimewa, penjaga pintu di langit I memberi
hormat & segera membuka pintu tanpa menunggu permintaan dr pd kendaraan
cahaya yg membawa ke 2 penumpangnya. Langit ke 2, ke 3 dan sampai pd langit
keenam di lalui dgn sangat mudah. Para penjaga pintu sangat bersahabat memberikan
jalan pada mereka. Berbeda ketika sdh sampai di langit yg ke-7. Kendaraan
cahaya yg membawa mereka harus menunggu beberapa saat sebelum pintu langit
terbuka lebar utk mereka. Keputusan tersebut harus turun langsung dari pemimpin
mereka yg kedudukannya sangat mulia & tinggi. Beberapa saat kemudian sesosok
utusan datang membawa jawaban. Pintu langit ke tujuh akhirnya terbuka bagi
kendaraan cahaya tsbt.
Kendaraan cahaya itu melanjutkan perjalannya menuju
ke tempat yg sgt jauh yg berada di sebelah kanan/bawah drpd Aras Allah Azza
Wajallah. Setelah tiba di salah-satu pintu gerbang, kendaran cahaya segera menurunkan
ke-2 penumpangnya. Perjalanan selanjutnya tdk akan dipandu lagi melalui kendaraan
cahaya. Tapi mereka akan melakukan perjalanan yg dipandu berdasarkan niat/keinginan.
Kali ini Pak Mustafa diperbolehkan berlepas diri utk bebas berjalan-jalan
sesuai kehendaknya sendiri. Tapi tetap harus berada dlm jarak yg terdekat/terjangkau.
Keindahan/panorama yg sempurna berada di sekeliling, debu-debu yg terbuat dr
butiran-2 halus yg menyerupai pasir kecil terhampar di mana-mana. Rumput hijau
yg tumbuh segar tdk pernah bertambah panjang & tdk pula pernah menua.
Begitu pula dgn pepohonan yg dedaunnya tdk pernah rontok, tp selalu
menghasilkan daun-2 muda yg segar di setiap hari. Angin bertiup sopoi menciptakan kesejukan di
sepanjang tempat yg didatangi.
Bangunan-2 tinggi nan besar terbuat dari perunggu, perak bahkan emas berdiri kokoh
di seluruh penjuru. Dari luar, bangunan-2 itu tampak sgt elok di pandang mata.
Tanpa disadari jarak Pak Mustafa sedikit tertinggal
di belakang, dia segera berlari-lari
kecil mengejar agar bisa ikut masuk ke dlm bangunan yg super indah itu. “Salamun Alaikum” Pak Mustafa segera
mengikuti ucapan tersebut. ‘Waalaikassalam”
Beberapa suara serentak memberikan jawaban secara berjamah. Pak Mustafa tdk
mengetahui asal-muasal suara tersebut. Tapi secara mata hati ia bisa memastikan
klw sumber suara tersebut berasal dr para penghuni yg berada di dlm bangunan itu. Setelah menyadari
keanehan-2 yg sedang terjadi. Pak Mustafa segera berinisiatif memunculkan beberapa
pertanyaan di dlm hati. Alhasil…, Pak Mustapa berhasil mendapat beberapa buah
jawaban tanpa melalaui telinga segabai indra pendengaran. Diantaranya, “Kamu belum pantas utk bertemu muka dgn
para penghuni t4 ini, karena kamu belum tentu menjadi penghuni d t4 ini di
kemudian hari nanti. Kamu tdk diperkenankan menyentuh, apa lagi mencicipi
sesuatu yg ada di t4 ini, kamu datang ke sini hanya sebatas melihat-lihat saja.”
Mutiara & marjan menghias di seisi bangunan, intan
berlian berkilau di beberapa tempat. Pak Mustafa berjalan ke arah ruangan yg
lain, mengikuti langkah yg berada di depannya. Mereka tiba di suatu ruangan yg
ada di dlm bangunan itu. Mendapati 3 aliran viva tembus pandang yg kandungannya
berbeda-beda. Piva kristal yg pertama mengandung minuman Arak yg tdk memabukkan
klw diminum oleh penghuninya. Piva yg
kedua mengalir air susu Sapi murni. Sedangkan viva Kristal yg berikutnya
mengandung Madu asli hasil perasan dari sarang Lebah yg terdapat di alam
tersebut. Kesemua minuman alami itu tdk akan pernah menjadi basi atw busuk
walau tanpa diberi pengawet. Rasa penasaran semakin memuncak pada diri Pak
Mustapa utk berkelana ke t4 yg dinggap lebih berkelas.
Melampaui beberapa level yg ada di alam tersebut,
mereka langsung menuju tingkatan tertinggi yg ada di alam itu. Di bawah/
samping kanan Aras Allah Assa Wajalla bermukim para kekasih Allah SWT yg
terdiri dari para Rasul dan Nabi-2. Tingkatan yg berada di bawah setelahnya, di
huni para Siddiqin yg di pilih menjadi Wali-wali Allah ketika menjalani hidup di
Dunia. Keempat sahabat Rasul yg bergelar Khaifaurrashidin berada di t4 ini. Pada
tingkatan yg lebih rendah, mereka mendapati Roh-2 para Mujahid/orang-2 yg
mendapat derajat sholihin ketika masih hidup. Mereka Syahid/mati di tengah-tengah medan
pertempuran. Roh-2 mereka tersimpan di dalam jasad Burung-2 raksasa yg berwarna
hijau-kemilau. Di siang hari mereka di beri ke longgaran utk terbang bebas ke
dalam taman-2 surga. Kekita senja
menghampiri malam, mereka beterbangan pulang masuk ke sangkar-2 emas. T4 mereka
berdiam yg tergantung bebas di luar pintu sorga. Rutinitas itu akan berlangsung
terus-menerus sampai hari kiamat tiba. Sehingga roh &jasad-2 dipersatukan
kembali agar mereka bisa hidup di Sorga utk selama-lamanya/kekal-abadi. Pada
tingkatan ke-4 mereka menemui penghuni-2 sorga yg terdiri dari orang-2 Sholeh
ketika masih hidup d dunia.
Melewati beberapa tingkatan, mereka langsung meluncur
turun ketingkatan sorga yg terbawa. Di t4 ini mereka menemukan orang muslim yg
jumlah amal kebajikannya sedikit lebih banyak drpd perbuatannya yg jahat.
Selanjutnya ada t4 dimana mantan para penghuni neraka akan dimasukkan ke
dlmnya. Orang yg mengaku Muslim tp timbangan maksiatnya lebih berat drpd
kebajikannya. Sedangkan tingkatan yg paling-paling terbawa adalah mereka yg
pernah mengakui, bahwa Allah sang pencipta alam semesta beserta isinya, benar-2
ada & pernah bersaksi bahwa Allah hanyalah satu. Setelah berkelana dr sorga
yg satu ke sorga yg lain, Pak Mustafa teringat oleh sabda Rasulullah SAW, “Di
dlm sorga itu terdiri dr beberapa tingkatan, tinggakatan yg satu dgn tingakatan
yg lain berjarak sgt jauh, ibarat seseorang melihat bintang di atas langit sana.”
Wallahu alam bisshawab.
Dialog/negosiasi terjalin sejenak, hasilnya, mereka
diisinkan utk pergi berkunjung ke Neraka. Sehabis berniat d dlm hati, hanya dlm
hitungan detik mereka semakin mndekat d alam Neraka. Gemuruh api yg sedang
membara-2 tedengar sampai sejauh mungkin. Ratapan/jeritan para penghuninya yg
sedang sekarat memekik sampai kemana-mana. Sebelum alam Neraka itu terlihat dgn
mata, rasa panas yg dihasilkan dr dlm sdh terasa membakar ke seluruh t4 yg ada
disekitarnya. Drpd ikut terbakar/kepanasan mereka akhirnya memutuskan utk
segera pulang sebelum lebih dekat lagi ke pintu neraka. Siksaan yg paling
teringan d dlm alam terkutuk itu yakni, bahagian torompah/sandal akan tersulut
api, namun rasa panas akan membuat ubun-ubun/otak mendidih. Siksaan itu akan
menimpa Paman Rasulullah SAW, “Abu Thalib” yg semasa hidupnya lebih memilih uk
tetap menjadi golongan dr org-2 kafir, drpd mengucapkan kalimat Lailahailallah.
Mengingat akan hal tersebut, bulu kuduk Pak Mustafa senantisa berdiri tegak.
Dlm perjalanan pulang mereka diisinkan singgah
menengok ke Baitul Makmur. Di sana berdiri sebuah bangunan kokoh yg sangat
besar. Sebuah bangunan yg pernah diperlihatkan kepada Nabiyullah Ibrahim d dlm
mimpinya. Diseru oleh Rabb-nya agar membuat duplikat bangunan tersebut di muka
Bumi. Dgn bersusah payah dia terpaksa harus bolak-balik antara Irak &
Mekkah demi utk mendirikan duplikat bangunan itu. Di Baitul Makmur mereka bisa
menyaksikan para malaikat trus berbondong-2 untuk datang berhaji. Dlm
sehari/semalam t4 itu akan didatangi sebanyak 70 puluh ribu Malaikat dr seluruh
penjuru bermacam-2 alam yg tlah diciptakan oleh Allah SWT. Sejak Allah SWT
menciptakan Malaikat di berbagai alam, sejak itu pula mereka di haruskan datang
berhaji di Baitul Makmur, sekali dlm kehidupan mereka. Keadaan itu berlangsung
trus-menerus sampai sekarang hingga hari kiamat nanti. Kalau dihitung-2, dlm kurun
wktu setahun, 70 ribu di x kan dgn 350 hari = 24.500.000. di x kan lagi dgn kehidupan
sejak di ciptakannya para Malaikat/dibangunnya Baitul Makmur, mk akan menghasilkan angka 24.500.000. di x
dgn berjuta-juta thn yg lalu & thn-2 yg akan datang. Bisa dibayangkan
berapa banyak jumlah bangsa Malaikat yg tlah & akan di ciptakan oleh Allah
SWT. Tdk sebanding dgn ummat manusia yg sekarang ini hanya berada dikisaran
hitungan Milliyar.
Di Baitul Makmur mereka diperlihatkan garis tegak/lurus
ke atas yg mengarah ke Aras Allah Assa wa
Jallah. Begitu pula dgn garis tegak lurus yg mengarah ke permukaan pusat Bumi,
tepat berada di atas bangunan Kabbah. Hati Pak Mustafa sangat girang bukan
main, melewati dimensi batas ruang & waktu. Nun jauh di bawah sana dia
dapat melihat orang-2 yg sedang tawaf d sekitar Ka’bah. Beberapa diantaranya
adalah mereka-2 yg bergabung dlm rombongannya. Pd saat itu dia bisa
membandingkan, klw bangunan Kabbah yg ada di muka Bumi sangat-2 kecil dgn
bangunan Ka’bah yg ada di Baitul Makmur. Dia teringat dgn sebuah Hadits
Rasulullah SAW, Klw sekiranya Kabbah yg ada di Baitul Makmur jatuh ke muka
Bumi, mk Ka’bah yg ada Mekkah akan tertimpa &hancur olehnya.
Kendaraan cahaya kembali datang menjemput mereka. Setelah
berpamitan kepda para penghuni langit ke tujuh, mereka langsung melesat turun ke
langit yg ke 6, ke 5 sampai seterusnya hingga di langit Bumi. Truss melesat
turun dgn kecepatan melampaui kecepatan cahaya. Membawa Pak Mustafa bergabung
kembali dgn rombongan jamaah umroh yg dipandu olehnya. Maksud hati Pak Mustafa
ingin mengunjungi para Nabi-2 yg berdiam d
masing-2 langit. Namun niat itu hanya sebatas maksud karena kendaraan cahaya yg
membawa mereka, tdk pernah singgah lama, hanya sebatas meminta izin agar masing-g
pintu-2 langit berkenan dibuka utk
mereka.
Sebuah peristiwa yg sgt
langka/aneh tlah terjadi dlm hidupnya. Terkadang hanya mendengar cerita-2 fiktif yg
beredar dr berbagai sumber yg tdk jelas. Selama hidupnya Pak Mustafa tdk pernah
mengalami hal-hal yg aneh bin ajaib. Tdk pernah mendapat ilham, tdk pernah mengalami
mati suri, tdk pernah tersugesti/terhipnotis. Menjalani hidup yg serba normal
/logis semata. Menjalankan perintah Allah SWT berdasar ketaatan semata. Puluhan
thn bolak-balik ke Jasirah Arab memandu jamaah umroh. Peristiwa yg tdk pernah
diimpikan/didambakan ternyata tlah terjadi pd dirinya. Di dlm hidupnya seakan-akan tlah mendapat segala-2nya. Melebihi
berbagai macam kenikmatan rohani yg pernah dia peroleh. Dia menganggap klw
peristiwa yg tlah dialaminya setarap bahkan melebihi dgn pencapaian seorang
hamba yg tlah berhasil mendapatkn keberkahan malam Lailatul Qadar.
Bus tumpangan
rombongan Jamaah Umroh meninggalkan kota suci Mekkah menuju kota Nabi atw
Madinah. Wajah Pak Mustafa trus-menerus sumringah d dlm perjalanan.
Semakin aktif/ bertenaga dlm semua
aktifitasnya. Semakin berbesar hati/ikhlas memberikan pelayanan kpd para
anggota rombongannya. Berharap, peristiwa yg baru sj dialami ketika sedang
tawaf d depan Kabbah akan terulang & berlanjut di waktu-2 yg lain. Sebelum
masuk ke kota Madinah mereka harus singgah dulu melakukan siarah/ mendirikan
Sholat di Mesjid Kuba’. Mesjid yg di bangun Rasulullah SAW ketika masih dlm
perjalanan hijrah ke kota Yasrid. Pak Mustafa tdk mau menyia-nyiakan kesempatan
emas yg sedang berada dlm genggamannya. Sebisa mungkin dia trus menjaga jarak
agar dirinya selalu berada di sekitaran.
Menjelang makan sahur mereka
sdh tiba di kota Madinah. Rombongan itu masuk ke hotel bintang 5 Dar Al takwa
slh 1 hotel yg berdampingan dgn Masjid Nabawi. Karena
jarak Hotel & Masjid hanya dibatasi pagar semua Jamah melakukan sholat
Subuh di Masjid Nabawi. Didorong oleh rasa capek selama berkendara setelah
mendirikan sholat Subuh mereka kembali ke Kamar hotel sambil beristirahat
ringan. Beberapa jamaah yg tergolong senior(sdh kesekian kali Umroh) memilih
tinggal bertafakkur di dlm area Masjid. Memanfaatkan yg lenggang/sepi agar mereka bisa menyelinap
masuk ke Raodah.
Pagi hari mereka
masuk lagi ke Mesjid Nabawi utk melengkapi ibadah & siarah. Bagi penduduk
kota Madinah yg menganut paham Wahabi tdk menganjurkan atw melarang para jamaah
Umroh mendidrikan sholat Sunnat diantara waktu Duha & Dhohor. Namun lebih
banyak di antara pesiarah yg tdk mengindahkan seruan tersebut. Mereka bahkan
lebih antusias uk memanfaatkan kesempatan emas. Dgn alasan sebagai penghormatan terhadap kota
Madinah & Mesjid Nabawi. Seumur-umur mungkin hanya sekali dalam hidup
mereka utk bisa bersiarah Ke Makam Rasulullah Muhammad SAW/Mesjid Nabawi. Mereka
mengacu pd Hadist Rasulullah SAW, “Barang siapa yg mendirikan sholat di
Mesjidku/Mesjid Nabawi akan bernilai seribu kali lipat dibanding sholat d t4
biasa.”
Tdk seperti
lasimnya, Pak Mustafa tdk melakukan sholat sunnah secara sendiri-sendiri, Dia
memilih menjadi makmum tunggal berdiri di belakang imam. Dgn telaten Pak
Mustafa mengikuti semua gerakan sang Imam yg sgt apik & khusu. Memberi
salam, sedikit berwirit, menghatur do’a, yg diaminkan oleh suara Pak Mustafa yg
berguman lirih. Tdk lupa menciumi tgn pada Imam Sholat. Mereka sedang berdo’a
di Raodah di samping mimbar Rasulullah. Pak Mustafa mengikuti Imam Sholat
berjalan mendekati makam Rasulullah. Ketika Imam Sholat menyentuh pagar besi
pembatas makam. Peristiwa akbar yg menggemparkan seluruh penghuni Mesjid Nabawi terpampang di
mata. Terkhusus bagi Jamaah Mesjid yg berada di sekitar Raoda. Berbeda dgn
perihal yg dialami ketika berada di Mesjidil Haram, kali ini, bukan hanya
rohaniyah Pak Mustafa yg ikut terbawa, melainkan jasadnya yg juga ikut tertarik
masuk ke dalam ruangan yg sangat khusus, yakni makam Rasulullah SAW. Pak
Mustafa melepaskan semua yg ada pada pikiran/dirinya, semata-mata berpegangan
kuat agar bisa ikut masuk ke dlm t4 yg sangat sakral itu. Makam seorang manusia
yg sangat agung di hadapan Allah SWT. Sebelum terlahir di muka Bumi, menjalani
hidup sebagai manusia, selama diangkat menjadi Rasul di dunia, setelah berada
di alam kubur dan di akhirat nanti, dirinya akan senantisa menjadi orang yg
terdekat dgn Allah SWT.
Petugas keamanan
yg berada di sekitar Raodah bekerja ekstra ketat. Peristiwa yg konon pernah
terjadi secara terbuka/umum pd beberapa ratus thn yg silam terulang lagi. Imam besar
Mesjid Nabawi menyeru agar CCtv, siaran live, dan camera hp agar tdk menyorot
peristiwa tersebut. Karena akan menjadi topic pembicaraan bagi kaum muslimin di
seluruh dunia. Bisa menggiring pd perbuatan pengkultusan yg ujung-2nya akan
mengarah pd perihal kemusyrikan. Tanpa membuka gembok dr besi-2 baja yg
memagari makam tersebut, kedua jasat itu tiba-2 sdh berada di dalam ruangan
makam. Tersungkur bersujud tepat di atas makam Rasulullah SAW.
Dari dalam makan
terpancar cahaya yg menyelimuti kedua tubuh orang tersebut. Jamaah umroh saling berdesak-desakkan ingin
menyaksikan peristiwa yg luar biasa itu. Beberapa orang jamaah terhimpit oleh
jamaah yg lain. Kilauan cahaya merembes keluar jeruji pagar besi pembatas
makam. Semua saling berlomba mendekati cahaya tersebut. Mengharapkan berkah
& rahmat agar senantiasa tercurah pd drinya setelah berhasil bersentuhan
dengan berkas cahaya itu. Petugas keamanan bertindak cepat, pagar betis sgera
mengelilingi kawasan Raoda & sekitarnya. Supaya tdk terekam oleh kamera HP
&peralatan elotronik yg serupa, mereka membentangkan kain mengelilingi
kawasan Raoda.
Peristiwa luar
biasa itu sedang berlangsung sekitar 2 menit. Klw awalnya hanya sebatas
tersungkur & bersujut di atas makam, kini seluruh tubuh ke dua org tsbt
berubah menjadi telungkup merapat ke lantai. Sedikitpun tak ada niat/merasa
sangat tdk pantas/ sangat hina utk beradu tatap dgn Nur Muhammad yg ada di
depannya. Linangan air mata berjatuhan membasah di seluruh wajah, tak ada
sepatah kata yg terucup dr bibir, selain rintihan istigfar & kata tobat yg
trus berulang-ulang. Pasrah dlm keadaan yg tak berdaya, menerima usapan
langsung dr kedua telapak tangan manusia yg sangat agung & mulya, Muhammad
Rasulullah SAW. Kedua telapak tangan itu
menaburkan keberkahan mulai dr ujung rambut sampai ujung kaki. Memberikan isyarat klw Allah SWT menerima
taubat & memberkati hidupmu, melebihkan kedudukanmu dgn manusia-2 yg
lain,di dunia &d Akhirat kelak, slama kamu tetap berjalan d atas sunnahnya.
Pesan itu tdk terucap dgn kata-2, tapi hanya bisa dirasa & didengar dgn telinga bathin. Pak Mustafa
hanya bisa membisu menyaksikan kejadian itu. Tanpa menerima arahan, sedari tadi
dia ikut telungkup di sisi cahaya tersebut.
Jamaah umroh yg
tadinya saling berdesak-desakan, sekarang berubah jd tenang. Mereka masing-2
ikut tersungkur dan bersujud meminta ampun & berharap agar kelak bisa
mendapatkan syafaat dr Nabiullah Muhammad SAW. Sedangkan mereka yg berada d
luar batas Raoda berada kegelisahan & penasaran yg memuncak. Menjelang
sepuluh menit berlalu berkas cahaya itu semakin
redup & melemah menuju ke arah makam. Beberapa menit kemudian keadaan di dlm
makam kembali menjadi normal. Pd saat itu pula kedua tubuh itu terpental keluar
dr dalam area makam, melewati pagar jeruji besi yg sedang terkunci rapat.
Menurut
informasi yg beredar di sekitar mesjid Nabawi/Madinah. Peristiwa serupa sdh
biasa terjadi di makam Rasulullah SAW. Tapi para petugas keamanan ditutuntut agar
merahasiakan hal tersebut. Jgn sampai kejadian-2 seperti itu menjadi komsumsi
public. Untuk menghindari agar jamaah umroh tdk berbondong-bondong meminta
berkah dr orang yg bersangkutan. Ketika hal tersebut dikonfirmasi pada seorang
ulama non Wahabi, mereka memberikan
jawaban yg singkat. “Seperti itulah yg akan terjadi, klw seorang Wali
Allah para pemilik Kharomah bersiarah ke makam Rasullah SAW. Roh Nabi Muhammad
SAW akan menyambut kedatangannya sebagai seorang tamu yg special”. Wallahu
alam bissawab.
Dan benar
adanya, keadaan menjadi terbalik 360 derajat. Orang yg tadinya dianggap sebagai
jamaah Umrah yg biasa-2 saja, kini mendapat tempat yg sangat istimewa d antara
para Jamaah. Seluruh kegiatan/ritual keagamaan semuanya dibebankan kepadanya,
layaknya seorang Imam. Bukan hanya sebatas dlm rombongannya saja, tapi hampir
dr seluruh kafilah yg menganut paham non Wahabi datang berduyun-duyun
kepadanya. Petugas keamanan di kerahkan ke Hotel t4 rombongan Pak Mustafa
menginap. Tidak ada tamu yg diperkenankan masuk ke Hotel Dar Al Takwa. Pak
Mustafa & rombongannya dipersilahkan agar segera ke luar dr kota Madinah
& terbang meninggalkan Negara Kerajaan Arab Saudi.
*****
“Karena
peristiwa itu, sy sdh tdk diisinkn lagi mengantar Jamaah Umroh, sy &
Karaeng sdh di Blaklist oleh pemerintah Arab Saudi, selama bbrapa thn ke dpan
tdk d perkenankn memasuki negri tersebut.”
“Tanpa pergi
mengantar jamaah Umroh kamu masih bisa melakukan pekerjaan yg lain, Allah SWT
sdh menjatah reski utk setiap hamba. Sebenarnya tdk ada niat bg sy utk menuju
Ka’bah & Mesjid Nabawi, karena kejadian yg seperti itu sdh bisa terprediksi
bagi Walli-2 yg berada pd tingkatan pemilik Khoramah. Tanpa pergi menunaikan
ibadah Haji, roh-2 mereka terkadang bisa berada/tiba di Ka’bah & Raoda.
Sebab itulah para Wali-wali Allah sgt jarang yg pergi berHaji ke Mekkah, Lebih-2
lg di saman modern ini, di era digital, semuanya bisa terakses melalui internet
secara viral ke sluruh polosok dunia. Kejadian yg kita alami di Raodah bisa
melahirkan pengkustulan sekaligus fitnah. ”
“Maafkan sy
Karaeng, karena sy yg telah mengajak/memaksa-2 Karaeng agar ikut dlm rombongan
Umroh.”
“Tdk, bukan
salahmu dek(adik), secara tiba-2 sy ditunjuk utk menggantikan posisi Pak Direktur
yg sedang sakit, hitung-2 gratis.”
“Tapi akibatnya jd fatal Karaeng, Karaeng jd
terkenal di antara para jamaah Umroh, peristiwa spektakuler itu bahkan sdh
mewabah di kota Makassar. Banyak yg datang pd Karaeng utk meminta berkah,
untung sj tdk ada jamaah yg merekam peristiwa tsb, sehingga tdk tersebar
melalui sosmed.”
“Klw ada yg
meminta berkah, sy akn kasih, jd atw tdknya berkah itu, terserah yg
bersangkutan. Klw yg bersangkutan termsk orang alim dia akan bertambah alim,
begitu pula sebaliknya. Klw dia org yg dholim mk dia akan bertambah dholim,
karena berkah yg sy berikan cepat atw lambat akan menghancurkan dirinya
sendiri.”
“Bagaimana dgn
sy Karaeng, apakah sy dh bisa di kasih berkah dr Karaeng? Seperti para murid-2
Karaeng yg sdh senior, sy akan menjadi murid yg patuh.”
“Utk kamu
dek(adik), tanpa diberikan berkah dr sy, berkah & kesholehan sdh ada d dlm
dirimu. Kamu tdk perlu bersusah payah belajar di Padepokan ini, waktumu akan
tebuang dgn sia-2. Perlu waktu yg lama/panjang utk menjadi murid d t4 ini,
beberapa orang murid di t4 ini sdh belajar sekitar 4-5 thn tapi tdk
menghasilkan apa-apa. Dia datang ke sini semata-mata hanya utk belajar tok,
bukan utk memahami. 1000 orang murid pernah belajar Padepokan ini, yg lolos ke
tahap berikunya hanya puluhan orang sj. Sedangkan yg berhasil menjadi murid
senior d t4 ini bisa dihitung dgn jari /tdk cukup 10, selebihnya gugur dgn
sendirinya. Dibutuhkan kesabaran yg dalam/lama, kamu hrs mempertimbangkan dgn
matang sebelum masuk ke t4 ini. Jgn sampai kamu terputus d tengah jalan, di
perguruan ini sgt berbeda dgn perguruan yg lain.”
“Sy hanya
belajar kesholehan secara syariat semata Karaeng, sy ingin masuk k dlm
tingkatan Thorekat, Hakekat, sy ingin belajar membersihkan jiwa/diri. Belajar
agar lebih bisa memahami hubungan antara manusia & jiwanya hub antara jiwa
yg 1 dgn jiwa-2 yg lain. Lebih penting lagi, adalah hub antara manusia/hamba
dgn sang Khalik.”
“Mudah-mudahan
kamu bisa bersabar di t4 ini, klw kamu bs memenuhi berbagai persyaratan,
setelah 1 atw 2 thn menginjakkan kaki di Padepokan ini, sy akan menjadikan kamu
kamu sebagai murid di t4 ini.”
-wassalam-