Jumat, 17 Februari 2017

MECCA di langit TOKYO







 Seberkas cahaya di  HARAJUKU

Hiruk-pikuk suara music yg bising membahana di langit Harajuku. Hampir semua group music amatiran yg ada d kota Tokyo & sekitarnya  unjuk gigi d taman tersebut. Tak perduli ada yg sedang menonton/menyimak music yg sajikan atw tdk. Bagi mereka, bs show d taman itu merupakan suatu kehormatan yg lebih. Di banding dgn group band dr daerah yg hanya tampil sebatas di kawasan sj.  Metalik, pop, rock, remik & segala macam jenis aliran tampil manggung d t4 tsbt. Klw disimak dgn serius ada diantara mereka yg sekedar melakukan lipsing, Vokalis, gitaris &drummer hanya bercuak-cuak mencocokkan gerak bibir, gitar/drum dgn suara music yg sedang diputar. Euvorya mereka semakin mnjd-mjd ketika mdpt sambutan hangat dr para penonton/pengunjung yg dibanjiri kaum muda/ABG. Tdk semua band yg tampil menerima pujian dr para penggemar. Beberapa group Band sama skali tdk mendapat dukungan penonton. Pelataran d depan panggung mereka kosong-melompong, tdk ada satupun yg mendongakkan pandangannya ke arah mereka. Hanya beberpa orang kru yg terlihat berdiri d sekitar panggung, lambat-laun pementasan band ini akan berhenti dgn sendirinya. Sementara di halaman depan panggung band mlik tetangga penuh sesak dgn lautan manusia, remaja putri paling banyak yg mjd penggemar setia. Terutama group Band yg menampilkan vokalis pria pemilik wajah tanpan-rupawan. Mereka sangat  antusias memberikan yel-yel ke atas panggung. Tak perduli dgn materi music yg mereka sajikan, bagus, setengah bagus atw bagus banget.
Bukan hanya para anak-2 band yg datang, tapi segala macam jenis seniman perform utk mengeksprisikan hobby & bakat masing-2. Sekumpulan org sedang melukis di atas kampas raksasa, seorang penari tunggal tanpa diiringi musik trus-menerus berjingkrak/bergoyang tanpa mengenal rasa lelah/capek, & berbagai macam atraksi lainnya yg menarik/unik di pandang mata. Tak ketinggalan dgn yg 1 ini, fasyen unik yg sdh sgt mendunia. Dandanan/model yg berani tampil dgn gaya Nabrak memadukan antara unsur ini dan unsur itu.  Sekolompok gadis-2 yg melukis mukanya dgn make-uf yg tebal & berwarna-warni, serta fasyeon yg lebih ribet/menyolok berbanding lurus dgn lukisan yg ada di wajah mereka. Lolita, visual kei, kosupure, dekora, ganguro, ega & kogal  semua ada d sana. Dipersilahkan menampilkan kreatifitas gaya baru dr siapa sj. Panggil teman, bikin group, gunting & tambal, jadi deh. Jgn lupa kamu harus memberi nama pd fasyen kamu sesuai model yg kamu tampilkan. 
Sekolompok orang yg berpakaian didominasi warna putih berjalan masuk k area taman. Melihat situasi & mencari t4 yg layak uk melakukan aksi mereka. Dr hasil diskusi yg dilakukan secara singkat, memutuskan utk segera hengkang menuju ke t4 lain. Kembali berjalan pulang menuju stasiun kereta, sambil menyapa atw sekedar memberikan senyum kpd org-2 yg berpapasan dgnnya.
                 Taman Yoyogi mnjd sasaran mereka selanjutnya. Para pengunjung taman yg lebih banyak dr kaum muda sedikit kikuk, melihat kedatangan org-2 tsb. Orang-2 yg berbaju putih itu trus berjln menentukan t4 yg pantas. Seorang yg berdiri di depan sedang mencari arah yg tepat utk menghadap. Sejenak menengadah ke atas sembari membuka ke2 telapak tangan dgn lebar. Warna langit di atas taman itu tiba-2 menjd terang-benderang. Cakrawala seakan-akan begerak dgn perlahan lalu cepat & semakin cepat, menuju ke suatu arah yg pasti. Setara dgn kecepatan cahaya, menembus batas, waktu & t4. Ujung dr perjalanan super cepat itu berakhir pada suatu t4 yg sgt sacral di muka bumi ini. Panorama kota Meccah terlihat jelas di atas langit Tokyo terkhusus bagi para pengunjung taman. Mesjidil Haram menampakkan diri, bangunan Kabbah berdiri kokoh d tengahnya, kaum muslimin dr seluruh penjuru dunia menyibukkan diri tawaf di sekitarnya. Suasana d sekitar Kabbah diperlihatkan secara live di atas langit Tokyo.
Para pengunjung taman menyikapi perihal tsb dgn berbagai macam reaksi. Sebahagian menganggapnya sebagai sihir ala David Copervil, yg lain mengira hanyalah rekayasa technologi dr  hasil camera multidimensi yg difilmkan di atas langit Tokyo. Tapi ada sebahagian pengunjung taman yg takjub & menganggapnya sebagai keajaiban yg bersal dr kekuatan spiritual seseorang. Singkatnya, ada yg mencibir, mencemoh bahkan mengumpat sambil pergi menjauh. Tapi rasa penasaran tetap berkecamuk di dlm hati mereka. Karena selama ini Negara-2  maju seperti Amerika, Jepang, Jerman dll-nya blm pernah memperkenalkan/memperlihatkan pencapaian tehcnologi semacam itu. Pertunjukan itu justru dipamerkan oleh sekolompok orang yg dunia Barat/Modern di beri label sebagai orng-2 pencinta kekerasan/Teroris. Tampang mereka breokan/berjenggot tebal/panjang, lasimnya para ulama dr dunia Islam.
“Alhamdulillah, segalapuji bg Allah yg telah memimjamkan penglihatannya.” Orang itu berucap syukur tesungkur sujud d atas tanah.
  Berhasil menentukan/memantapkan arah Kiblat yg perlihatkan pada mereka secara ghoib/ilham. Seorang Muadzzin mulai melafalkan suara adzan dgn suara yg lirih/pelan, disambungkan dgn iqomat. Membentangkan sejadah seadanya, baik dgn kain sorban atw dgn kertas Koran. Seorang yg dr awal berdiri d dpn dipercayakan utk memimpin Sholat. 4 rakaat Sholat Dhohor sdh berlalu, sebahagian diantara mereka melanjutkn sholat Syafar karena sedang menyandang gelar sebagai pengelana.
Seorang gadis diantara sekian banyak pengunjung yg hadir di taman itu mendekati kumpulan orng-2 tsbt. Diawali dgn membungkukkan badan memberi salam kemudian memperkenalkan diri secara formal.
Hajimemaste, Watashi wa Hikari desu, Hikari Yamada desu, Nippon jin de imasu, gakusei desu. Salam, nama saya Hikari, warga Jepang, pelajar, sy sgt terkesan dgn peristiwa yg kalian br sj pertonton di atas langit, sy adalah seorang penggemar film-2 kartun/animasi ketika masih kecil, baru kali ini sy melihat gambar/visual yg sgt hidup berada di atas cakrawala, pd awalnya sy mengira klw itu hanyalah rekayasa technologi/camera, namun ketika sy melihat langit/ cakrawala seakan-akan bergerak/berjalan kemudian berhenti di suatu t4, pikiran sy langsung berubah, yg sy lihat itu adalah nyata, bukan flm, bukan gambar.” Sgt ceplos gadis itu menyapa para Jamaah tersebut dlm bahasa Jepang. Salah seorang anggota Jamaah yg berwarga Negara Jepang segera bertindak sbgai penerjemah. Gadis itu bermaksud menyalami para Jamaah, namun segera dicegah oleh penerjemah.
Iyye!! sonna ni iranai, memberi salam dgn ucapan & gerak tubuh sdh cukup.”                  
“Saya justru ingin berkenalan lbh dekat dgn mereka” Gadis Jepang itu masih tetap mengutarakan maksudnya.
“Mereka berbeda dgn kita(org Jepang) sbelum kamu berkenalan lebih dekat dgn mereka, sebelumnya kamu hrs mengenal budaya mereka terlebih dahulu. Banyak aturan-2(etika) yg tdk boleh kamu langgar. Misalnya sj, seorang wanita tdk dibolehkn bersalaman(bersentuhan) dgn sembarang pria yg bukan muhrimnya.” Penjelasan yg singkat itu membuat gadis itu manggut-2.


                                                                        ***

KENCAN PERTAMA 

Karim salah seorang Jamaah yg lebih  pantas diajak berdiskusi oleh Hikari, namun pemuda itu justru mengelak mati-2an. Mengaku klw kehadirannya dlm jamaah itu hanya kebetulan belaka. Bertepatan hari itu sedang berkunjung ke taman Harajuku. Seorang kenalan yg berada dlm jamaah itu memaksanya utk ikut dlm kelompok. Dari sudut pandang ttg agama, Karim tergolong sebagai seorang yg sgt awam. Keliru besar klw dirinya dianggap bisa diajak berdialog dlm masaalah agama Islam. Sebaliknya Karim menganggap Hikari sebagai seorang teman baru yg mungkin bisa diajak jalan bareng.
Dugaan Karim tdk meleset jauh, tdk seperti gadis-2 Jepang pd umumya. Hikari merupakan gadis ceria yg membuka diri utk menjalin komunikasi dgn org asing tak terkecuali dgn org muslim yg bertampang agak ekstrim. 
“Seharusnya kita mengunjungi t4-t4 yg bernuansa negri Jepang, t4 para anak muda berkumpul atw taman-2 budaya/religi, tapi kamu kok…justru mengajak sy ke sana ?”
“Sy hanya ingin melihat/mengenal budaya kalian/mereka secara lebh dekat lagi, sy masih sgt minim pengetahuan ttg budaya/agama kalian. Saya bengira klw kehidupan para orang-2 yg alim dlm Islam serupa dgn kehidupan para Rahib & para anggota Shaolin yg belajar ttg kemanusian/tata kehidupan.” Gadis Jepang itu msh sangat mentah ttg budaya org-2 Islam/Timur-Tengah.
“Klw kamu mou pergi k sana, sebaiknya kamu memlih waktu yg  lebih tepat, pergilah k sana pd saat hari Jumat di saat mereka/org Islam sedang berkmpul. Karena hari itu merupakan hari besar bg Ummad Islam dibanding dgn hari-2 yg lain. Tapi yg hadir kebanyakan terdiri dr kaum pria..” Karim menjelaskan sekilas pd Hikari secara dangkal ttg Islam.
Sou iyye ba, nande Karim wa soko e kanai? Klw hari itu merupakan hari yg lebih dr hari yg lain, kenapa kamu tdk ikut pergi k sana pd hr tsbt?”
Hima ga nai sa’ Sy tdk diberi izin libur dr kantor, lg pula sy bukanlah termasuk golongan orang-2 alim. Sy hanyalah seorang pemuda Islam yg mengikuti tata cara kehidupan orang Islam pd umumnya.”
“Klw begitu, bersama dgn kamu sy akan mengenal budaya ttg Islam, sedangkan  km sendiri harus belajar ttg agamamu lebih dlm lagi. Kpn kamu akan menemani sy pergi ke sana?”
“Cewek apaan luuu, bikin pusing ahh, gua datang ke Jepang utk cari duit,cari kerja, bukan utk belajar agama, capek deh... bukannya mou diajakin kencan malah …….” Karim menggerutu dgn bahasa Indonesia yg tdk di pahami oleh lawan bicaranya.
“Itsu soke e ikoo?” Gadis itu msh ttp mou mengajak Karim.
“Nichi You bi ni suru/hari Minggu nanti kita akan k sana, hari itu adalah hari libur sedunia yg bersumber dr hari ibadah bg orang-2 Kristen, kamu jg bisa singgah ke Gereja utk mengenal/ mempelajari agama mereka, kenapa mesti memilih mempelajari agama Islam, yg nota-bene termasuk agama yg sgt rumit/komflikate. Aturan hidup& hukum-2nya yg sgt ketat ada d setiap sendi kehidupan.”
                                                                               
                                                                            ***

Siang itu suasana di Mesjid Islamic Centre yg berada di Arabic Islamic Gaku-in tdk terlalu rame. Hanya ada beberapa jamaah yg datang ke sana. Shalat Dhohor di hadiri beberapa orang saja. Melihat dr penampilannya, mereka merupakan orang-2 yg kesehariannya memang akrab dgn kehidupan yg agamis. Tampang mereka mempelihatkan orang yg terpelajar/kantoran. Wajah-2 mereka sgt kental dgn orang-2 yg berasal dr negri-2 di Timur-Tengah. Mereka bercakap-2 dlm bahasa Arab & Inggeris. Karim datang ke sana dgn keadaan yg serba minim. Akibatnya dia kelihatan sedikit kikuk ketika sedang berada di antara para jamaah lainnya. Bahasa Inggerisnya terbata-bata, bahasa Arabnya nol besar, dia  mengandalkan Bahasa Jepang yg heta. Untung sj ada seorang yg warga Negara Malaysia yg ikut dlm jamah di Mesjid itu.      
 “Salamu alaikum.” Karim menyapa ketika mereka sdh berada di pelataran Mesjid.
Dgn ramah menjawab ucapan salam dr Karim, orang itu lalu mengajukan beberapa pertanyaan.”
“ Sy datang dr Malesya, sedang belajar d negri ini, Klw kamu, datang dr mana?”
“ Sy dr Indonesia sedang bekerja di Jepang, gadis Jepang ini memaksa sy mendatangi t4 ini. Dia ingin lebih mengenal budaya orang-2 dl luar Jepang. Tapi dia malah salah alamat, karena mengajak sy sbgai penunjuk jalan & memilih Islam sbgai obyek pengamatannya.” Hikari yg berdiri disamping memberi salam sedikit tersenyum.    
“Masya Allah, mudah-mudahan hal ini sbgai pertanda pintu hidayah. Omede tou, lanjutkan pengamatan anda, semoga mendapatkn kebaikn di dlmnya” Lelaki itu membalas senyum Hikari sembari memberi apresiasi.
“Yang kami sedang lakukan tadi yakni mendirikan Sholat wajib, kami melakukannya 5x dlm sehari-semalan. Mengucapkn syahadat adalah tahapan yg I sedangkan Sholat 5x berada pd tahapan yg ke 2. Cukup membosankn/melelahkan bg setiap pengikut agama Islam. Tapi kami sgt membutuhkan hal tsbt agar kami bs bertahan utk menjalankan perintah/aturan-aturan yg lain & bisa menjauhi hal-hal yg di larang dlm Islam. Seorng penganut Islam yg tdk mendirikan Sholat 5 wktu, akan sulit menjalankan perintah-2 pd tahapan selanjutnya, sgt rentan utk berbuat hal-2 yg dilarang dlm agama Islam.” Dlm sekejap Hikari sdh menerima mata kuliah pertamanya dr lelaki itu.
Taihen desu ne, kalian punya aturan yg sgt ketat, seandainya sy sorng Muslim, bs dipastikan klw sy tdk akan mampu mendirikan sholat 5x dlm sehari/semalam.” Gadis itu sgt pesimis.
Daakara saiso kara iwaremashita, sebaikyna kamu menyerah sebelum memulai pengamatanmu, kamu melakukan pekerjaan yg sia-sia.” Karim menambahkan sikap pesimis/kedongkolan pd gadis itu.
“Silakan melanjutkan pengamatan anda dgn pelan/hati-2, semoga mendapatkan kebaikan d dlmnya. Hidayah hanyalah milik & dr Allah semata, bukan dr manusia, makhluk hanyalah asbab” Lelaki asal Malesya itu memberi salam perpisahan.
                                                                         


                                                                          ******



Kencan romantis yg di targetkan Karim akhirnya tercapai. Liburan musim panas/obon mereka mengunjungi beberapa t4 yg ada di Tokyo. Karim mengajak mengunjungi taman wisata religi yg dikenal dgn MOON GENKAN /gerbang halilintar… yg berada d Asakusa. Sen Soje Temple pagoda bertingkat 8 di buat pada thn 628. Waooh, t4 ini Jepang baaanget, yg ada d dlmnya serba Jepang tempo dulu. Semua awak-pekerja mengenakan busana Jepang tradisional. Bagi orang yg pemula berkunjung k t4 ini bisa kesasar klw terlepas dr rombongan. Lebih parah lagi klw tdk bisa berbahasa Jepang & tdk bisa membaca tanda yg berkarakter huruf Jepang yg ada di dalam lingkungan pagoda. Konon, pd jaman dulu dipagi hari sebelum melakukan aktifitas para penduduk kampong terlebih dahulu datang derdoa d t4 ini. Dari ujung ke ujung berjarak 200 mtr. Dari segi luas lokasi bisa dianggap sebagai 1  lingkungan perkampungan tempo dulu. Pengunjung bukannya dipenuhi org asing, tp justru di penuhi dgn wajah-wajah org Jepang sendiri. Hikari berkomentar bhwa, mereka adalah orng-2 yg berasal dr daerah luar Tokyo sama seperti dirinya.
Sebuah t4 yg tergolong aneh tp menarik bagi Karim ketika mereka tiba di pintu Pagoda. Sebuah kolam kecil di depannya berdiri patung Dewa. Para muda-mudi dgn antusias antara serius &iseng berdiri tegak di depan kolam sambil melemparkan uang receh k dlmnya. Masing-2 berdoa meminta permohonan di depan kolam. Pasangan muda-mudi doanya lebih condong ke permasalahan jodoh, bg anak-2 sekolah tdk meleset  dr keinginan utk naik kelas atw lolos ujian. Hikari memanjatkn permohonan agar bisa pulang kampong setelah liburan musim panas. Walaupun sebenarnya sdh sgt terlambat. Karena ritual-2 keagaman sdh sedang berlangsung di masing-masing rumah warga Jepang. Di musim obon sekarang ini mereka sibuk mengadakan penyambutan arwah buyut-buyit mereka/anggota keluarga yg sdh meninggal. Sembari iseng Karim ikut melemparkan recehan 10 yen k dlm kolam. Tdk seperti org Jepang pd umumnya yg melemparkn beberapa koin yg bernilai 1 yen-1yen. Dari awal rupanya mereka memang sdh punya persiapan membawa uang recehan di dlm dompet mereka. Isi doa Karim tdk lain hanyalah menggerak-gerakkan bibir entah ini-entah itu. Ditutup dgn beberapa x  tepukan tangan mengikuti orang di sekitar.
Sesuai rencana dr awal, pd sore hari mereka mengunjungi Yokohama tatemono. Gedung pencakar langit yg tertinggi di Jepang pd Jamanya. Selama 1 thn bermukim di Tokyo baru kali ini Hikari berkunjung k t4 itu. Menggunakan kereta listrik keduanya menuju kota Yoko Hama. Mereka berhenti/turun di stasiun Minato Mirei 21, dgn berjalan kaki mereka sdh tiba dibawah pelataran gedung. Perlu mengeluarkan ongkos pembeli tiket ratusan yen agar bisa ikut dlm antrian. Resepsionis pemandu lif menjelaskan secara sepihak, bahwa anda akan diantar ke atas puncak gedung dgn kecepatan 700 kilimeter/jam. Bg yg memiliki penyakit jantung/takut ketinggian disarankan spy membatalkn niatnya. Mumpung kita masih berada di lantai dasar & pintu lif blm tertutup secara rapat. Namun tdk ada diantara para penumpang yg menanggapi arahan gadis itu. Semuanya antusias agar segera bisa sampai di atas puncak gedung/lantai 70 pd ketinggian 296 meter.
Pintu lif tertutup rapat, roket darat itu menanjak naik dgn kecepatan tinggi. Diantara penumpang yg berjumlah 9 org berada dlm ketegangan. Sebahagian memejamkan mata, para wanita mengeluarkn sedikit suara histeris yg lirih. Beberapa orang menyumbat kedua lubang telinga agar terhindar dr suara dengungan tak terkecuali Hikari& Karim. Sementara gadis pemandu/petugas lif trus-menerus memberikan arahan yg sdh hafal di luar kepala. Bibirnya tiada henti berucap seakan-akan sedang tdk berada di dlm lif yg berkecepatan tinggi. Ketegangan itu akhirnya terbayar ketika sdh sampai d atas puncak gedung. Panorama seluruh kota Tokyo & sekitarnya terhampar d depan mata. Yang pertama-tama paling muda dikenali adalah puncak Gunung Fuji. Seperti para pengunjung yg lain, mereka masing-2 mencari/membidik lokasi tempat mereka bermukim. Teropong kaca pembesaran disediakan bg yg ingin mengamati lokasi secara lebih detil.
Tdk mau melewatkn moment itu terbuang percuma, Hikari segera mengirim kabar gembira ke Ibunya di Kampung.
Moshi-2, Okaacan, ima ne, atasi wa… Yokohama Tatemono no ue notteru. Raut wajah yg sangat ceria gadis itu mengirim kabar ke Ibunya melalui HP.
“Hikari,,, doshite  sonna tokoro iku no? Dare to itteru?  Dr ujung telepon ibunya terdengar kaget/terheran-heran.
“Di sini sgt banyak pengunjung Mam, Jgn terlalu mengkwatirkn saya, sekarang sy dh dewasa kok, sebentar lg sy akan menginjak umur 20 an, di saat-2 yg terpenting dlm hidup sy, utk bebas menentukan nasib sendiri. Terlepas dr asuhan/pengawasan dr ke dua orang tua.”
“Dari atas puncak gedung apakah kamu bisa melihat kampong/rumah kita?”
“Jangan ngawur mam, dr t4 ini kampong kita kejauhan, ketutup awan, klw gunung Fuji terlihat dgn jelas.”
“Naik ke t4 yg begitu tinggi, kamu bareng siapa?”
“Kapan-2 sy akan perkenalkan pd mama, sy akan segera mengirim foto kami buat mam, yg jelas sekarang sy sedang menikmati panorama kota Tokyo &sekitarnya. Okaacan…. Mata ne’.” 
Percakapan tdk berlangsung begitu lama, Ibu jari kanan Hikari segera menekan tombol merah.
Mungkin karena terllu gembira, tanpa disadari Karim berbicara d telepon dgn nada suara yg agak tinggi. Pengunjung lain yg kebanyakan orang Jepang terheran-heran melihat sikapnya. Mereka menganggap klw bahasa yg dipergunakan Karim adlah bhasa burung.
Jadwal berikutnya akan singgah ke Balai Sekolah Repeblik Indonesia di Meguro. Malam itu bertepatan dgn malam 17 Agustus. Sesuai kebiasaan tahunan di Balai Sekolah akan kedatangan Artis yg cukup terkenal dr Indonesia. Kabar yg beredar Group Musik Dewa 19 akan menghibur orng-2 Indonesia yg sedang berada di Jepang/Tokyo. Teman-teman Karim pasti sdh berjoget meriah mengikuti raungan gitar dr Ahmad Dhani cs. Tapi sebelum mereka berganti kereta yg menuju ke arah Balai Kedutaan RI, Hikari mengurungkan niatnya. Seharian berkeliling membuatnya sdh sgt capek. Karim yg juga sdh merasa lesu dgn senang hati mengamini usulan Hikari.             


                                                                        ******
  


Dua porsi makanan yg disajikan secara gratis dr pihak kedutaan diboyong Karim. Yang 1 nasi rendang padang yg satunya lagi nasi sate kambing. Dgn rsa penasaran Hikari mencoba ke dua jenis masakan itu.
Aji ga oishi kedo… yapppari… karaiiiii sou desu. Masakan itu cukup menggoda di mata tp rasa pedas belum terbiasa dgn lidah orang Jepang. Terlebih dgn Hikari yg baru kali ini mencicipi masakan dr Negara Asia tenggara/Indonesia. Karim beranjak ingin mengambil jenis menu lain yg mungkin agak ramah di lidah Hikari, tp di meja hidangan sdh ludes-habis. Orang yg datang belakangan terpaksa hrs membeli sendiri makan siangnya melalui ibu-2 yg menjajakan di sekitar Balai Kedutaan.
Sangat lahap Karim menyantap masakan khas dr negaranya, sedangkan Hikari hanya mencabik-2 masakan itu dgn sendok/garfu plastic. Tanpa rasa malu Karim menyabet/melahap semua lauk-pauk yg ada di kedua bungkusan makanan itu. Sedangkan nasinya tersisah satu porsi. Sedikit meledek dia menyarankan agar gadis itu segera pergi membeli Bento atw makan di kedai Jepang yg t4nya lumayan jauh dr Balai Sekolah RI.
Sama seperti Karim, warga Indonesia  datang ke Balai setelah upacara 17 belasan sdh berlangsung. Mereka hanya mou ikuti meriahnya berkumpul bersama teman 1 negara. Tp tdk mau ikut ambil bahagian dlm upacara formal. Menjelang jam 11.00 siang memasuki acara puncak.  Di pelataran sekolah/di atas panggung yg tebuka lebar. Langsung bapak duta besar bertindak selaku MC memperkenalkan/ mempersilahkan Kiwil utk menghibur para pengunjung yg datang ke Balai Kedutaan. Diawali dgn penampilan solo dr komediaan Kiwil yg cukup mengocok perut. Disusul dgn kemunculan Adul cebol yg berwajah babby face. Kombinasi ke 2nya  membuat para penonton terkekeh-kekeh tak karuan. Untung saja tadi malam Karim tdk singgah ke KBRI. Karena yg datang bukan Group Band Dewa 19 tapi group lawak yg di tunggangi oleh Kiwil & Adul.     
                                     
                                                                                                                                              bersambung ke episode 2  kencan pertama                          
                                                                     

Senin, 07 November 2016

portals in the word



 Sebuah cerpen by yahya Moo
Utk segala umur    


                      PORTALS IN THE WORD  
               
 Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu yuhyiii wayumiitu wahuwa 'alaa kulli syai'in qadiir. Laa ilaaha illallaahu wahdah, anjaza wa'dahu manashara 'abdahu wa hazamal ahzaaba wahdah.

Pak Mustafa tertarik masuk ke dlm bangunan Ka’bah menembus pintu/dinding secara tdk biasa. Pengamanan yg sangat ketat, kain Kiswa pd ke 4 sisinya. serta pintu bangunan yg tertutup/terkunci selama 24 jam. Namun semua itu tdk menjadi hambatan yg berarti baginya. Di dlm ruangan Kabbah dgn leluasa mengamati semua benda-2 yg ada d dlm. Namun Pak Mustafa tetap konsentrasi menanti-nanti apa gerangan yg akan terjd selanjutnya. Tdk mau kesempatan emas itu terlewatkan utk yg ke2x nya. Tangan kanannya tetap berpegangan kuat pd pemandu yg berada d sampingnya. Masih segar dlm ingatannya ketika berada di Baitul Magdis. dia tertinggal sendirian berpijak pd batu Doom of the Rokc disebabkan karena jemari tangannya yg terlepas. Kesalahan yg sangat patal itu tdk akan diulanginya lagi, dia tak mau berdiri kaku seorang diri di dlm bangunan kubus yg berwarna hitam tanpa bisa menyaksikan peristiwa-2 yg akan terjadi selanjutnya. Kedua matanya senantiasa menengadah ke atas menunggu keajaiban yg akan menyingkap tabir di atas langit Mekkah/Ka’bah.
Beberapa saat kemudian sebuah kendaraan cahaya datang menghampiri mereka berdua. Dengan sigap Pak Mustafa segera  melingkarkan tangannya sgt kuat. Ujung jari-jemari tangan kiri-kananya dipertemukan saling terpaut satu-sama lain. Sebelumnya, kendaraan cahaya meminta restu, apakah Pak Mustafa layak utk diikut sertakan ataw harus tertinggal sendirian di dlm bangunan itu. Sebuah anggukan yg mengisyaratkan “ya” membuat dirinya merasa sbgai orang paling beruntung di dunia ini. Tubuh Pak Mustafa melayang ringan & sgt cepat naik ke atas melewati segalanya. Atmosfir Bumi, ruang hampa, serta t4 benda-2 yg berada di kolong langit dilalui hanya dlm hitungan menit saja. Sebagai tamu istimewa, penjaga pintu di langit I memberi hormat & segera membuka pintu tanpa menunggu permintaan dr pd kendaraan cahaya yg membawa ke 2 penumpangnya. Langit ke 2, ke 3 dan sampai pd langit keenam di lalui dgn sangat mudah. Para penjaga pintu sangat bersahabat memberikan jalan pada mereka. Berbeda ketika sdh sampai di langit yg ke-7. Kendaraan cahaya yg membawa mereka harus menunggu beberapa saat sebelum pintu langit terbuka lebar utk mereka. Keputusan tersebut harus turun langsung dari pemimpin mereka yg kedudukannya sangat mulia & tinggi. Beberapa saat kemudian sesosok utusan datang membawa jawaban. Pintu langit ke tujuh akhirnya terbuka bagi kendaraan cahaya tsbt.
Kendaraan cahaya itu melanjutkan perjalannya menuju ke tempat yg sgt jauh yg berada di sebelah kanan/bawah drpd Aras Allah Azza Wajallah. Setelah tiba di salah-satu pintu gerbang, kendaran cahaya segera menurunkan ke-2 penumpangnya. Perjalanan selanjutnya tdk akan dipandu lagi melalui kendaraan cahaya. Tapi mereka akan melakukan perjalanan yg dipandu berdasarkan niat/keinginan. Kali ini Pak Mustafa diperbolehkan berlepas diri utk bebas berjalan-jalan sesuai kehendaknya sendiri. Tapi tetap harus berada dlm jarak yg terdekat/terjangkau. Keindahan/panorama yg sempurna berada di sekeliling, debu-debu yg terbuat dr butiran-2 halus yg menyerupai pasir kecil terhampar di mana-mana. Rumput hijau yg tumbuh segar tdk pernah bertambah panjang & tdk pula pernah menua. Begitu pula dgn pepohonan yg dedaunnya tdk pernah rontok, tp selalu menghasilkan daun-2 muda yg segar di setiap hari.  Angin bertiup sopoi menciptakan kesejukan di sepanjang  tempat yg didatangi. Bangunan-2 tinggi nan besar terbuat dari perunggu, perak bahkan emas berdiri kokoh di seluruh penjuru. Dari luar, bangunan-2 itu tampak sgt elok di pandang   mata.
Tanpa disadari jarak Pak Mustafa sedikit tertinggal di belakang, dia segera  berlari-lari kecil mengejar agar bisa ikut masuk ke dlm bangunan yg super indah itu. “Salamun Alaikum” Pak Mustafa segera mengikuti ucapan tersebut. ‘Waalaikassalam” Beberapa suara serentak memberikan jawaban secara berjamah. Pak Mustafa tdk mengetahui asal-muasal suara tersebut. Tapi secara mata hati ia bisa memastikan klw sumber suara tersebut berasal dr para penghuni yg berada di   dlm bangunan itu. Setelah menyadari keanehan-2 yg sedang terjadi. Pak Mustafa segera berinisiatif memunculkan beberapa pertanyaan di dlm hati. Alhasil…, Pak Mustapa berhasil mendapat beberapa buah jawaban tanpa melalaui telinga segabai indra pendengaran. Diantaranya, “Kamu belum pantas utk bertemu muka dgn para penghuni t4 ini, karena kamu belum tentu menjadi penghuni d t4 ini di kemudian hari nanti. Kamu tdk diperkenankan menyentuh, apa lagi mencicipi sesuatu yg ada di t4 ini, kamu datang ke sini hanya sebatas melihat-lihat saja.”        
Mutiara & marjan menghias di seisi bangunan, intan berlian berkilau di beberapa tempat. Pak Mustafa berjalan ke arah ruangan yg lain, mengikuti langkah yg berada di depannya. Mereka tiba di suatu ruangan yg ada di dlm bangunan itu. Mendapati 3 aliran viva tembus pandang yg kandungannya berbeda-beda. Piva kristal yg pertama mengandung minuman Arak yg tdk memabukkan klw  diminum oleh penghuninya. Piva yg kedua mengalir air susu Sapi murni. Sedangkan viva Kristal yg berikutnya mengandung Madu asli hasil perasan dari sarang Lebah yg terdapat di alam tersebut. Kesemua minuman alami itu tdk akan pernah menjadi basi atw busuk walau tanpa diberi pengawet. Rasa penasaran semakin memuncak pada diri Pak Mustapa utk berkelana ke t4 yg dinggap lebih berkelas.
Melampaui beberapa level yg ada di alam tersebut, mereka langsung menuju tingkatan tertinggi yg ada di alam itu. Di bawah/ samping kanan Aras Allah Assa Wajalla bermukim para kekasih Allah SWT yg terdiri dari para Rasul dan Nabi-2. Tingkatan yg berada di bawah setelahnya, di huni para Siddiqin yg di pilih menjadi Wali-wali Allah ketika menjalani hidup di Dunia. Keempat sahabat Rasul yg bergelar Khaifaurrashidin berada di t4 ini. Pada tingkatan yg lebih rendah, mereka mendapati Roh-2 para Mujahid/orang-2 yg mendapat derajat sholihin ketika masih hidup.  Mereka Syahid/mati di tengah-tengah medan pertempuran. Roh-2 mereka tersimpan di dalam jasad Burung-2 raksasa yg berwarna hijau-kemilau. Di siang hari mereka di beri ke longgaran utk terbang bebas ke dalam taman-2 surga. Kekita  senja menghampiri malam, mereka beterbangan pulang masuk ke sangkar-2 emas. T4 mereka berdiam yg tergantung bebas di luar pintu sorga. Rutinitas itu akan berlangsung terus-menerus sampai hari kiamat tiba. Sehingga roh &jasad-2 dipersatukan kembali agar mereka bisa hidup di Sorga utk selama-lamanya/kekal-abadi. Pada tingkatan ke-4 mereka menemui penghuni-2 sorga yg terdiri dari orang-2 Sholeh ketika masih hidup d dunia.
Melewati beberapa tingkatan, mereka langsung meluncur turun ketingkatan sorga yg terbawa. Di t4 ini mereka menemukan orang muslim yg jumlah amal kebajikannya sedikit lebih banyak drpd perbuatannya yg jahat. Selanjutnya ada t4 dimana mantan para penghuni neraka akan dimasukkan ke dlmnya. Orang yg mengaku Muslim tp timbangan maksiatnya lebih berat drpd kebajikannya. Sedangkan tingkatan yg paling-paling terbawa adalah mereka yg pernah mengakui, bahwa Allah sang pencipta alam semesta beserta isinya, benar-2 ada & pernah bersaksi bahwa Allah hanyalah satu. Setelah berkelana dr sorga yg satu ke sorga yg lain, Pak Mustafa teringat oleh sabda Rasulullah SAW, “Di dlm sorga itu terdiri dr beberapa tingkatan, tinggakatan yg satu dgn tingakatan yg lain berjarak sgt jauh, ibarat seseorang melihat bintang di atas langit sana.” Wallahu alam bisshawab.  
Dialog/negosiasi terjalin sejenak, hasilnya, mereka diisinkan utk pergi berkunjung ke Neraka. Sehabis berniat d dlm hati, hanya dlm hitungan detik mereka semakin mndekat d alam Neraka. Gemuruh api yg sedang membara-2 tedengar sampai sejauh mungkin. Ratapan/jeritan para penghuninya yg sedang sekarat memekik sampai kemana-mana. Sebelum alam Neraka itu terlihat dgn mata, rasa panas yg dihasilkan dr dlm sdh terasa membakar ke seluruh t4 yg ada disekitarnya. Drpd ikut terbakar/kepanasan mereka akhirnya memutuskan utk segera pulang sebelum lebih dekat lagi ke pintu neraka. Siksaan yg paling teringan d dlm alam terkutuk itu yakni, bahagian torompah/sandal akan tersulut api, namun rasa panas akan membuat ubun-ubun/otak mendidih. Siksaan itu akan menimpa Paman Rasulullah SAW, “Abu Thalib” yg semasa hidupnya lebih memilih uk tetap menjadi golongan dr org-2 kafir, drpd mengucapkan kalimat Lailahailallah. Mengingat akan hal tersebut, bulu kuduk Pak Mustafa senantisa berdiri tegak.
Dlm perjalanan pulang mereka diisinkan singgah menengok ke Baitul Makmur. Di sana berdiri sebuah bangunan kokoh yg sangat besar. Sebuah bangunan yg pernah diperlihatkan kepada Nabiyullah Ibrahim d dlm mimpinya. Diseru oleh Rabb-nya agar membuat duplikat bangunan tersebut di muka Bumi. Dgn bersusah payah dia terpaksa harus bolak-balik antara Irak & Mekkah demi utk mendirikan duplikat bangunan itu. Di Baitul Makmur mereka bisa menyaksikan para malaikat trus berbondong-2 untuk datang berhaji. Dlm sehari/semalam t4 itu akan didatangi sebanyak 70 puluh ribu Malaikat dr seluruh penjuru bermacam-2 alam yg tlah diciptakan oleh Allah SWT. Sejak Allah SWT menciptakan Malaikat di berbagai alam, sejak itu pula mereka di haruskan datang berhaji di Baitul Makmur, sekali dlm kehidupan mereka. Keadaan itu berlangsung trus-menerus sampai sekarang hingga hari kiamat nanti. Kalau dihitung-2, dlm kurun wktu setahun, 70 ribu di x kan dgn 350 hari = 24.500.000. di x kan lagi dgn kehidupan sejak di ciptakannya para Malaikat/dibangunnya Baitul Makmur,  mk akan menghasilkan angka 24.500.000. di x dgn berjuta-juta thn yg lalu & thn-2 yg akan datang. Bisa dibayangkan berapa banyak jumlah bangsa Malaikat yg tlah & akan di ciptakan oleh Allah SWT. Tdk sebanding dgn ummat manusia yg sekarang ini hanya berada dikisaran hitungan Milliyar.                
Di Baitul Makmur mereka diperlihatkan garis tegak/lurus ke atas yg  mengarah ke Aras Allah Assa wa Jallah. Begitu pula dgn garis tegak lurus yg mengarah ke permukaan pusat Bumi, tepat berada di atas bangunan Kabbah. Hati Pak Mustafa sangat girang bukan main, melewati dimensi batas ruang & waktu. Nun jauh di bawah sana dia dapat melihat orang-2 yg sedang tawaf d sekitar Ka’bah. Beberapa diantaranya adalah mereka-2 yg bergabung dlm rombongannya. Pd saat itu dia bisa membandingkan, klw bangunan Kabbah yg ada di muka Bumi sangat-2 kecil dgn bangunan Ka’bah yg ada di Baitul Makmur. Dia teringat dgn sebuah Hadits Rasulullah SAW, Klw sekiranya Kabbah yg ada di Baitul Makmur jatuh ke muka Bumi, mk Ka’bah yg ada Mekkah akan tertimpa &hancur olehnya.   
                 Kendaraan cahaya  kembali datang menjemput mereka. Setelah berpamitan kepda para penghuni langit ke tujuh, mereka langsung melesat turun ke langit yg ke 6, ke 5 sampai seterusnya hingga di langit Bumi. Truss melesat turun dgn kecepatan melampaui kecepatan cahaya. Membawa Pak Mustafa bergabung kembali dgn rombongan jamaah umroh yg dipandu olehnya. Maksud hati Pak Mustafa ingin mengunjungi para Nabi-2 yg berdiam d masing-2 langit. Namun niat itu hanya sebatas maksud karena kendaraan cahaya yg membawa mereka, tdk pernah singgah lama, hanya sebatas meminta izin agar masing-g pintu-2  langit berkenan dibuka utk mereka.  
               Sebuah peristiwa yg sgt langka/aneh tlah terjadi dlm hidupnya.  Terkadang hanya mendengar cerita-2 fiktif yg beredar dr berbagai sumber yg tdk jelas. Selama hidupnya Pak Mustafa tdk pernah mengalami hal-hal yg aneh bin ajaib. Tdk pernah mendapat ilham, tdk pernah mengalami mati suri, tdk pernah tersugesti/terhipnotis. Menjalani hidup yg serba normal /logis semata. Menjalankan perintah Allah SWT berdasar ketaatan semata. Puluhan thn bolak-balik ke Jasirah Arab memandu jamaah umroh. Peristiwa yg tdk pernah diimpikan/didambakan ternyata tlah terjadi pd dirinya. Di dlm hidupnya  seakan-akan tlah mendapat segala-2nya. Melebihi berbagai macam kenikmatan rohani yg pernah dia peroleh. Dia menganggap klw peristiwa yg tlah dialaminya setarap bahkan melebihi dgn pencapaian seorang hamba yg tlah berhasil mendapatkn keberkahan malam Lailatul Qadar.    
                  Bus tumpangan rombongan Jamaah Umroh meninggalkan kota suci Mekkah menuju kota Nabi atw Madinah. Wajah Pak Mustafa trus-menerus sumringah d dlm perjalanan. Semakin  aktif/ bertenaga dlm semua aktifitasnya. Semakin berbesar hati/ikhlas memberikan pelayanan kpd para anggota rombongannya. Berharap, peristiwa yg baru sj dialami ketika sedang tawaf d depan Kabbah akan terulang & berlanjut di waktu-2 yg lain. Sebelum masuk ke kota Madinah mereka harus singgah dulu melakukan siarah/ mendirikan Sholat di Mesjid Kuba’. Mesjid yg di bangun Rasulullah SAW ketika masih dlm perjalanan hijrah ke kota Yasrid. Pak Mustafa tdk mau menyia-nyiakan kesempatan emas yg sedang berada dlm genggamannya. Sebisa mungkin dia trus menjaga jarak agar dirinya selalu berada di sekitaran.
                Menjelang makan sahur mereka sdh tiba di kota Madinah. Rombongan itu masuk ke hotel bintang 5 Dar Al takwa slh 1 hotel yg berdampingan dgn Masjid Nabawi.   Karena jarak Hotel & Masjid hanya dibatasi pagar semua Jamah melakukan sholat Subuh di Masjid Nabawi. Didorong oleh rasa capek selama berkendara setelah mendirikan sholat Subuh mereka kembali ke Kamar hotel sambil beristirahat ringan. Beberapa jamaah yg tergolong senior(sdh kesekian kali Umroh) memilih tinggal bertafakkur di dlm area Masjid. Memanfaatkan  yg lenggang/sepi agar mereka bisa menyelinap masuk ke Raodah.
Pagi hari mereka masuk lagi ke Mesjid Nabawi utk melengkapi ibadah & siarah. Bagi penduduk kota Madinah yg menganut paham Wahabi tdk menganjurkan atw melarang para jamaah Umroh mendidrikan sholat Sunnat diantara waktu Duha & Dhohor. Namun lebih banyak di antara pesiarah yg tdk mengindahkan seruan tersebut. Mereka bahkan lebih antusias uk memanfaatkan kesempatan emas.  Dgn alasan sebagai penghormatan terhadap kota Madinah & Mesjid Nabawi. Seumur-umur mungkin hanya sekali dalam hidup mereka utk bisa bersiarah Ke Makam Rasulullah Muhammad SAW/Mesjid Nabawi. Mereka mengacu pd Hadist Rasulullah SAW,  Barang siapa yg mendirikan sholat di Mesjidku/Mesjid Nabawi akan bernilai seribu kali lipat dibanding sholat d t4 biasa.”   
Tdk seperti lasimnya, Pak Mustafa tdk melakukan sholat sunnah secara sendiri-sendiri, Dia memilih menjadi makmum tunggal berdiri di belakang imam. Dgn telaten Pak Mustafa mengikuti semua gerakan sang Imam yg sgt apik & khusu. Memberi salam, sedikit berwirit, menghatur do’a, yg diaminkan oleh suara Pak Mustafa yg berguman lirih. Tdk lupa menciumi tgn pada Imam Sholat. Mereka sedang berdo’a di Raodah di samping mimbar Rasulullah. Pak Mustafa mengikuti Imam Sholat berjalan mendekati makam Rasulullah. Ketika Imam Sholat menyentuh pagar besi pembatas makam. Peristiwa akbar yg menggemparkan  seluruh penghuni Mesjid Nabawi terpampang di mata. Terkhusus bagi Jamaah Mesjid yg berada di sekitar Raoda. Berbeda dgn perihal yg dialami ketika berada di Mesjidil Haram, kali ini, bukan hanya rohaniyah Pak Mustafa yg ikut terbawa, melainkan jasadnya yg juga ikut tertarik masuk ke dalam ruangan yg sangat khusus, yakni makam Rasulullah SAW. Pak Mustafa melepaskan semua yg ada pada pikiran/dirinya, semata-mata berpegangan kuat agar bisa ikut masuk ke dlm t4 yg sangat sakral itu. Makam seorang manusia yg sangat agung di hadapan Allah SWT. Sebelum terlahir di muka Bumi, menjalani hidup sebagai manusia, selama diangkat menjadi Rasul di dunia, setelah berada di alam kubur dan di akhirat nanti, dirinya akan senantisa menjadi orang yg terdekat dgn Allah SWT.
Petugas keamanan yg berada di sekitar Raodah bekerja ekstra ketat. Peristiwa yg konon pernah terjadi secara terbuka/umum pd beberapa ratus thn yg silam terulang lagi. Imam besar Mesjid Nabawi menyeru agar CCtv, siaran live, dan camera hp agar tdk menyorot peristiwa tersebut. Karena akan menjadi topic pembicaraan bagi kaum muslimin di seluruh dunia. Bisa menggiring pd perbuatan pengkultusan yg ujung-2nya akan mengarah pd perihal kemusyrikan. Tanpa membuka gembok dr besi-2 baja yg memagari makam tersebut, kedua jasat itu tiba-2 sdh berada di dalam ruangan makam. Tersungkur bersujud tepat di atas makam Rasulullah SAW.
Dari dalam makan terpancar cahaya yg menyelimuti kedua tubuh orang tersebut.  Jamaah umroh saling berdesak-desakkan ingin menyaksikan peristiwa yg luar biasa itu. Beberapa orang jamaah terhimpit oleh jamaah yg lain. Kilauan cahaya merembes keluar jeruji pagar besi pembatas makam. Semua saling berlomba mendekati cahaya tersebut. Mengharapkan berkah & rahmat agar senantiasa tercurah pd drinya setelah berhasil bersentuhan dengan berkas cahaya itu. Petugas keamanan bertindak cepat, pagar betis sgera mengelilingi kawasan Raoda & sekitarnya. Supaya tdk terekam oleh kamera HP &peralatan elotronik yg serupa, mereka membentangkan kain mengelilingi kawasan Raoda.
Peristiwa luar biasa itu sedang berlangsung sekitar 2 menit. Klw awalnya hanya sebatas tersungkur & bersujut di atas makam, kini seluruh tubuh ke dua org tsbt berubah menjadi telungkup merapat ke lantai. Sedikitpun tak ada niat/merasa sangat tdk pantas/ sangat hina utk beradu tatap dgn Nur Muhammad yg ada di depannya. Linangan air mata berjatuhan membasah di seluruh wajah, tak ada sepatah kata yg terucup dr bibir, selain rintihan istigfar & kata tobat yg trus berulang-ulang. Pasrah dlm keadaan yg tak berdaya, menerima usapan langsung dr kedua telapak tangan manusia yg sangat agung & mulya, Muhammad Rasulullah SAW.  Kedua telapak tangan itu menaburkan keberkahan mulai dr ujung rambut sampai ujung kaki. Memberikan isyarat klw Allah SWT menerima taubat & memberkati hidupmu, melebihkan kedudukanmu dgn manusia-2 yg lain,di dunia &d Akhirat kelak, slama kamu tetap berjalan d atas sunnahnya. Pesan itu tdk terucap dgn kata-2, tapi hanya bisa dirasa &  didengar dgn telinga bathin. Pak Mustafa hanya bisa membisu menyaksikan kejadian itu. Tanpa menerima arahan, sedari tadi dia ikut telungkup di sisi cahaya tersebut.
Jamaah umroh yg tadinya saling berdesak-desakan, sekarang berubah jd tenang. Mereka masing-2 ikut tersungkur dan bersujud meminta ampun & berharap agar kelak bisa mendapatkan syafaat dr Nabiullah Muhammad SAW. Sedangkan mereka yg berada d luar batas Raoda berada kegelisahan & penasaran yg memuncak. Menjelang sepuluh menit berlalu berkas cahaya itu  semakin redup & melemah menuju ke arah makam. Beberapa menit kemudian keadaan di dlm makam kembali menjadi normal. Pd saat itu pula kedua tubuh itu terpental keluar dr dalam area makam, melewati pagar jeruji besi yg sedang terkunci rapat.
Menurut informasi yg beredar di sekitar mesjid Nabawi/Madinah. Peristiwa serupa sdh biasa terjadi di makam Rasulullah SAW. Tapi para petugas keamanan ditutuntut agar merahasiakan hal tersebut. Jgn sampai kejadian-2 seperti itu menjadi komsumsi public. Untuk menghindari agar jamaah umroh tdk berbondong-bondong meminta berkah dr orang yg bersangkutan. Ketika hal tersebut dikonfirmasi pada seorang ulama non Wahabi,  mereka memberikan jawaban yg singkat. “Seperti itulah yg akan terjadi, klw seorang Wali Allah para pemilik Kharomah bersiarah ke makam Rasullah SAW. Roh Nabi Muhammad SAW akan menyambut kedatangannya sebagai seorang tamu yg special”. Wallahu alam bissawab.
Dan benar adanya, keadaan menjadi terbalik 360 derajat. Orang yg tadinya dianggap sebagai jamaah Umrah yg biasa-2 saja, kini mendapat tempat yg sangat istimewa d antara para Jamaah. Seluruh kegiatan/ritual keagamaan semuanya dibebankan kepadanya, layaknya seorang Imam. Bukan hanya sebatas dlm rombongannya saja, tapi hampir dr seluruh kafilah yg menganut paham non Wahabi datang berduyun-duyun kepadanya. Petugas keamanan di kerahkan ke Hotel t4 rombongan Pak Mustafa menginap. Tidak ada tamu yg diperkenankan masuk ke Hotel Dar Al Takwa. Pak Mustafa & rombongannya dipersilahkan agar segera ke luar dr kota Madinah & terbang meninggalkan Negara Kerajaan Arab Saudi.
                                                                      
                                                                           *****

“Karena peristiwa itu, sy sdh tdk diisinkn lagi mengantar Jamaah Umroh, sy & Karaeng sdh di Blaklist oleh pemerintah Arab Saudi, selama bbrapa thn ke dpan tdk d perkenankn memasuki negri tersebut.”
“Tanpa pergi mengantar jamaah Umroh kamu masih bisa melakukan pekerjaan yg lain, Allah SWT sdh menjatah reski utk setiap hamba. Sebenarnya tdk ada niat bg sy utk menuju Ka’bah & Mesjid Nabawi, karena kejadian yg seperti itu sdh bisa terprediksi bagi Walli-2 yg berada pd tingkatan pemilik Khoramah. Tanpa pergi menunaikan ibadah Haji, roh-2 mereka terkadang bisa berada/tiba di Ka’bah & Raoda. Sebab itulah para Wali-wali Allah sgt jarang yg pergi berHaji ke Mekkah, Lebih-2 lg di saman modern ini, di era digital, semuanya bisa terakses melalui internet secara viral ke sluruh polosok dunia. Kejadian yg kita alami di Raodah bisa melahirkan pengkustulan sekaligus fitnah. ”
“Maafkan sy Karaeng, karena sy yg telah mengajak/memaksa-2 Karaeng agar ikut dlm rombongan Umroh.”
“Tdk, bukan salahmu dek(adik), secara tiba-2 sy ditunjuk utk menggantikan posisi Pak Direktur yg sedang sakit, hitung-2  gratis.”
  “Tapi akibatnya jd fatal Karaeng, Karaeng jd terkenal di antara para jamaah Umroh, peristiwa spektakuler itu bahkan sdh mewabah di kota Makassar. Banyak yg datang pd Karaeng utk meminta berkah, untung sj tdk ada jamaah yg merekam peristiwa tsb, sehingga tdk tersebar melalui sosmed.”

“Klw ada yg meminta berkah, sy akn kasih, jd atw tdknya berkah itu, terserah yg bersangkutan. Klw yg bersangkutan termsk orang alim dia akan bertambah alim, begitu pula sebaliknya. Klw dia org yg dholim mk dia akan bertambah dholim, karena berkah yg sy berikan cepat atw lambat akan menghancurkan dirinya sendiri.”
“Bagaimana dgn sy Karaeng, apakah sy dh bisa di kasih berkah dr Karaeng? Seperti para murid-2 Karaeng yg sdh senior, sy akan menjadi murid yg patuh.”
“Utk kamu dek(adik), tanpa diberikan berkah dr sy, berkah & kesholehan sdh ada d dlm dirimu. Kamu tdk perlu bersusah payah belajar di Padepokan ini, waktumu akan tebuang dgn sia-2. Perlu waktu yg lama/panjang utk menjadi murid d t4 ini, beberapa orang murid di t4 ini sdh belajar sekitar 4-5 thn tapi tdk menghasilkan apa-apa. Dia datang ke sini semata-mata hanya utk belajar tok, bukan utk memahami. 1000 orang murid pernah belajar Padepokan ini, yg lolos ke tahap berikunya hanya puluhan orang sj. Sedangkan yg berhasil menjadi murid senior d t4 ini bisa dihitung dgn jari /tdk cukup 10, selebihnya gugur dgn sendirinya. Dibutuhkan kesabaran yg dalam/lama, kamu hrs mempertimbangkan dgn matang sebelum masuk ke t4 ini. Jgn sampai kamu terputus d tengah jalan, di perguruan ini sgt berbeda dgn perguruan yg lain.”
“Sy hanya belajar kesholehan secara syariat semata Karaeng, sy ingin masuk k dlm tingkatan Thorekat, Hakekat, sy ingin belajar membersihkan jiwa/diri. Belajar agar lebih bisa memahami hubungan antara manusia & jiwanya hub antara jiwa yg 1 dgn jiwa-2 yg lain. Lebih penting lagi, adalah hub antara manusia/hamba dgn sang Khalik.”
“Mudah-mudahan kamu bisa bersabar di t4 ini, klw kamu bs memenuhi berbagai persyaratan, setelah 1 atw 2 thn menginjakkan kaki di Padepokan ini, sy akan menjadikan kamu kamu sebagai murid di t4 ini.”

                                                                             -wassalam-